Sebagai orang tua, pernahkah Anda merasa kesulitan dalam membangun komunikasi dengan buah hati Anda? Kesulitan berkomunikasi dengan anak bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kesibukan orang tua dan anak itu sendiri. Padahal, komunikasi yang baik dapat memperkuat peran keluarga dalam membentuk karakter dan mengarahkan masa depan anak.
Arti keluarga bagi anak-anak bukan sekedar sekumpulan orang-orang terdekat yang tinggal dalam satu rumah saja. Akan tetapi, anak-anak harus memahami arti keluarga sebagai tempat untuk berkomunikasi mengenai hal apa pun. Sayangnya, banyak orang tua yang kesulitan untuk membuat buah hatinya mampu berbagi hal apa pun kepadanya. Akibatnya, anak-anak jadi kurang nyaman untuk menyampaikan pendapat, masalah, atau hal apa pun kepada orang tuanya.
Mengingat peran keluarga bagi anak sangat penting, maka para orang tua harus mulai membangun komunikasi positif dengan anak. Melalui beberapa tips berikut ini, para orang tua dapat lebih mudah berkomunikasi dengan anak sehingga mereka pun jadi lebih terbuka kepada orang tuanya.
Hindari Perkataan yang Bersifat Melarang
Tanpa Anda sadari, mungkin Anda sering mengucapkan kata “Jangan!” terhadap anak. Padahal, perintah larangan ini bisa membuat anak menjadi salah paham dan cenderung menilai orang tuanya sebagai pengekang atau kolot. Jika sudah seperti ini, anak-anak jadi malas untuk bercerita apa pun kepada orang tuanya karena takut dilarang. Dibandingkan menggunakan larangan, cobalah mengganti dengan ungkapan yang lebih baik. Misalnya, ganti kalimat, “Jangan pulang larut malam!” dengan kalimat, “Sebaiknya kamu pulang lebih sore agar lebih aman di jalan.”
Dengarkan Anak Bicara
Kebanyakan orang tua enggan menyempatkan waktu untuk mendengarkan anak berbicara. Ada juga beberapa orang tua yang mendengarkan anak curhat sambil bekerja. Fokuslah sejenak pada saat anak berbicara, buat anak mengerti bahwa arti keluarga adalah tempat ia mencurahkan segala perasaannya. Apabila Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka, maka akan terbangun komunikasi yang positif dengan anak.
Hindari Mencela dan Menghakimi
Ketika anak menceritakan sesuatu hal dan Anda mendapati bahwa ia bersalah, maka Anda tidak perlu mencela atau menghakimi mereka. Percayalah, tindakan tersebut hanya akan membuat anak malas untuk bercerita kepada Anda di kemudian hari. Jika ingin memberitahukan bahwa anak Anda salah, gunakan kalimat yang lebih baik, seperti “Seharusnya kamu..” atau “Yang sudah terjadi biarlah terjadi, tapi di kemudian hari sebaiknya kamu..”
Tidak Membandingkan Anak Dengan Temannya
Pernahkah Anda membandingkan buah hati Anda dengan anak orang lain dalam hal prestasi, penampilan, sikap, dan yang lainnya? Tindakan seperti itu dapat mengurangi rasa percaya diri anak dan membuat ia enggan berbicara banyak kepada orang tuanya karena takut dibandingkan-bandingkan dengan anak lain. Dari pada membandingkan buah hati dengan anak lain, buat Anda sebagai contoh, “Dulu waktu Ibu masih seusiamu, Ibu senang sekali ketika jadi juara kelas.”
Lebih Banyak Quality Time
Quality time antara anak dan orang tua itu penting, lho! Dari seringnya melakukan quality time bersama, Anda dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak Anda. Jangan lewatkan berbagai momen bersama anak di rumah di luar kesibukan Anda. Ajak Anda bercerita sambil bertukar pikiran atas berbagai hal sambil menikmati kehangatan sajian Teh SariWangi. Buat anak Anda merasa nyaman dalam menyampaikan berbagai hal pada Anda. Lama kelamaan, anak yang terbiasa tertutup akan menjadi lebih terbuka dan berani bicara pada Anda.
Peran keluarga bagi anak seharusnya merupakan tempat ia berbagi masalah, pendapat, atau pengalaman hidupnya. Untuk mendukung peran keluarga tersebut, baik orang tua dan anak harus memiliki komunikasi yang positif. Selain itu, komunikasi yang baik akan membantu orang tua memantau anak agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Sumber:
parenting.co.id/dunia-mama/ciptakan+gaya+komunikasi+positif+dengan+anak
pendidikan.klikpositif.com/baca/9659/membangun-komunikasi-positif-pada-anak
klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/
Diakses pada: 4 Jul 2017