Sebagai kepala keluarga, dalam hal ini ayah anak-anak, menghabiskan banyak waktu di luar rumah untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagai istri dan Ibu, Anda pasti mengerti hal ini, namun bagaimana dengan anak-anak? Pernahkah mereka mengeluh sangat susah untuk bertemu ayah mereka sendiri karena selalu pulang malam dan tidak punya waktu bermain dengan mereka? Jika Anda mengalami situasi tersebut, apa yang akan Anda katakan kepada anak-anak yang notabene belum terlalu mengerti kehidupan layaknya orang dewasa.
Peran keluarga terutama ayah dalam mensejahterakan keluarga amatlah besar. Studi di Amerika menyebutkan bahwa kini peran ayah dalam keluarga semakin meningkat. Bukan hanya sebagai pencari nafkah, namun ayah di zaman modern saat ini mengambil peran yang cukup besar dalam mendidik anak, memastikan keadaan mereka aman dan sehat, memberikan dukungan moril serta mencintai anak-anak secara sehat.
Peran ganda sebagai pencari nafkah dan juga pendidik anak, sama layaknya ibu yang harus mengurus rumah dan mendidik anak. Anda pasti mengerti benar tentang hal ini. Namun jika anak terus merengek ingin sang ayah lebih sering ada di rumah, Anda bisa memberi pengertian secara halus kepada mereka mengapa ayah selalu pulang malam dan sebagainya. Anda juga bisa menciptakan sebuah kebiasaan baik untuk menjaga hubungan ayah-anak tetap harmonis meski komunikasi tidak banyak. Salah satu ide yang patut dicoba adalah membuat surat untuk ayah.
Apa itu surat untuk ayah? Seperti namanya, Anda bisa menyiapkan kertas dan pensil kepada anak-anak untuk menuliskan memo atau surat untuk ayah. Mereka bebas menuliskan apa saja di dalamnya dan keesokan hari sebelum berangkat kerja, Anda bisa memberitahu suami untuk membahas soal hal-hal yang ditulis anak-anak dalam surat sebelumnya. Dengan begini, anak-anak akan tetap merasa dekat dengan sang ayah dan bisa menceritakan apa pun tentang kegiatan harian mereka.
Sudah menjadi peran keluarga untuk menjaga kebahagiaan bersama; ayah, ibu dan anak-anak memiliki hak untuk bahagia dalam porsi yang sama. Lalu, mengapa tidak membuat hubungan itu semakin erat dengan selalu menyempatkan diri berkomunikasi dan memberikan perhatian bahkan pada hal terkecil yang dilakukan anak-anak di rumah?
Mulai sekarang, baik ibu dan ayah, yuk bersama-sama jalankan peran keluarga untuk mendidik dan menjaga anak-anak karena riset membuktikan anak yang menerima perhatian dan cinta dari kedua orangtuanya memiliki persentase tingkat kenakalan yang rendah.
Sources:
apa.org/pi/families/resources/changing-father.aspx?item=1
civitas.org.uk/hwu/fathers.php