Sering Kesal dengan Kekurangan Pasangan Hidup Kamu? Begini 8 Cara Menghadapinya!
Sudah menjadi pasangan hidup berarti kamu harus menerima kekurangan masing-masing. Terdengar mudah, namun ternyata sulit untuk benar-benar diterapkan karena tidak semua kekurangan pasangan mudah untuk dimaklumi. Jika sudah memilih pasangan hidup, lantas apakah kita harus pasrah dengan segala kekurangannya?
Jika kekurangan pasangan telah cukup mengganggu hingga membawa dampak negatif dalam kehidupan rumah tangga, sebaiknya kalian langsung membicarakan dan mencari solusinya. Tentunya, hal ini tidak selalu mudah. Ada kalanya pasangan mudah tersinggung dan menolak untuk berubah. Jika sudah begini, komunikasi pun terhambat dan bisa mengancam keharmonisan rumah tangga.
Agar kemesraan sebagai suami-istri tetap terjaga dan awet, setiap pasangan harus bisa berkompromi dengan kekurangan masing-masing. Berkompromi adalah cara terbaik untuk menerima kekurangan suamimu, tapi bukan berarti pasrah, melainkan saling berdiskusi dan mencari jalan tengah. Berikut 8 tips menerima kekurangan pasangan hidup:
1. Koreksi dengan kalimat afirmatif
Daripada melontarkan kalimat larangan, lebih baik utarakan maksudmu dengan memberikan sebuah saran. Contoh: pasangan kamu adalah orang yang mudah lupa, bahkan bisa lupa jika sudah membuat janji denganmu, seperti janji makan malam, janji menjemput, dan lain-lain. Hindari memborbardirnya dengan kalimat-kalimat, seperti, “Kenapa sih kamu lupaan terus?” Atau, “Selalu deh telat gara-gara lupa tanggal.” Coba koreksi kekurangannya dengan pendekatan yang afirmatif dan jauh dari kesan memarahi, seperti menggunakan ujaran, “Sayang, kalau kamu bikin reminder di handphone, pasti kamu bisa sampai tepat waktu” Atau, “Kalau kamu bisa datang tepat waktu, aku janji akan kasih reward dengan memasak semua makanan yang kamu minta selama satu minggu!”
2. Beri contoh positif
Jangan mengambil contoh dari orang lain karena akan terkesan membanding-bandingkan. Mulailah dari dirimu sendiri. Jadikan kamu duluan sebagai contoh yang baik bagi suami. Misalnya, suamimu punya kebiasaan berbicara nada tinggi hingga membuat orang di sekelilingnya tidak nyaman. Ketika meresponnya, jangan sampai nadamu juga ikut tinggi. Selalu respon dengan nada tenang sehingga pasanganmu lama-lama sadar jika tidak ada gunanya berbicara dengan nada intens.
3. Hindari nada tinggi
Baik menegur maupun berbicara soal kekurangannya, hindari mengucapkannya dengan nada tinggi. Tetaplah mengutarakan dengan tenang dan beri dia kesempatan juga untuk berbicara. Oleh karena itu, pastikan emosimu juga sedang stabil sehingga tidak terpancing ketika melihat sang pasangan menunjukkan kekurangannya lagi. Jangan lupa untuk mengatur napasmu sehingga, ketika berbicara dengan suami, kamu terlihat terkendali dan intensi positifmu bisa tersampaikan.
4. Cari tahu akar penyebabnya
Salah satu cara agar pasangan hidupmu mengurangi kebiasaan buruk adalah dengan mencari solusi dari akar penyebab ia melakukan hal tersebut. Kamu bisa melakukan observasi dari latar belakang pasanganmu atau langsung membicarakan hal ini dengannya. Tanyakan apakah ada pemicu di masa lalu yang membuat dia terus melakukan kebiasaan buruk tertentu. Dari situ, kalian bisa mulai mencari jalan keluar yang paling memungkinkan agar suamimu berhenti melakukan kebiasaan buruknya secara perhalan.
5. Alihkan perhatiannya
Seseorang mulai terlihat kekurangannya terlebih saat dirinya dalam keadaan terdesak, tidak nyaman, maupun ada rasa khawatir. Misalnya, pasanganmu kerap melontarkan kata-kata kasar ketika terjebak dalam kemacetan atau terusik dengan pengguna kendaraan lain di jalan yang tak patuh peraturan. Ajak dia melakukan hal lain di dalam mobil yang bisa mengalihkan perhatiannya dari kemacetan, seperti memasang lagu favorit dan karaoke bersama, bermain tebak-tebakan, atau menceritakan hal-hal yang bikin dia happy.
6. Saling mengingatkan
Jika suamimu sudah sadar akan kekurangannya, namun kesulitan untuk berubah, tawarkan jika kamu bersedia menjadi pengingatnya. Mendapatkan izin untuk menegurnya adalah penting karena artinya ia setuju untuk diingatkan agar berubah pelan-pelan. Sebaliknya, suamimu juga boleh menegur jika kamu melakukan hal-hal yang tidak membuatnya nyaman. Dengan begini, kalian bisa sama-sama bertumbuh menjadi pasangan yang mengarah ke hal-hal positif.
7. Fokus pada kelebihannya
Di setiap kelebihan pasti ada kekurangannya, begitu pun sebaliknya. Jika kekurangan suamimu belum memberi dampak negatif pada rumah tangga, fokuskan dirimu pada kelebihannya dan apa yang membuatmu kagum kepadanya. Dengan selalu menghargai kelebihannya, suamimu juga akan terbawa fokus pada kelebihannya sehingga niscaya akan menanggalkan kebiasan buruk lamanya.
8. Bersikap ikhlas & berpikir positif
Jika berbagai cara sudah ditempuh, namun suami masih kerap menunjukkan kekurangan sikap dan perbuatannya, hal lain yang perlu kamu lakukan adalah menerima dengan ikhlas. Bersabar saja tidak cukup, kamu harus cukup ikhlas untuk bisa berkompromi dengan pasangan hidupmu. Selain fokus pada kelebihan-kelebihannya, senantiasalah berpikir positif. Mengubah sikap dan kebiasaan membutuhkan proses, maka jangan berhenti berpikir positif akan niat baik dan usaha suamimu.
Membahas kekurangan dan kelebihan masing-masing sangatlah penting untuk keberlangsungan rumah tangga kalian. Buat waktu rutin untuk berbicara dari hati ke hati bersama pasangan hidup kamu sembari menikmati secangkir teh [insert link here] SariWangi yang bisa kamu padukan dengan rempah aromatik seperti serai atau jahe agar suasana pun hangat dan mesra.