Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju usia dewasa. Di usia remaja ini, buah hati Anda mungkin akan mulai sedikit “sulit diatur”. Bahkan, mereka tidak segan menentang keputusan atau peraturan orang tuanya. Di masa-masa ini, peran keluarga sangat penting untuk membentuk karakter remaja yang lebih positif.
Namun, mendidik anak di usia remaja memang bukanlah hal yang mudah. Anda tidak bisa menggunakan kekerasan atau kebebasan yang berlebih agar anak tidak berperilaku sesuka hati. Berikut adalah tips penting bagi Anda dalam mendidik anak yang beranjak remaja:
5 Tips Mendidik Anak yang Beranjak Remaja
Kesalahan para orang tua dalam mendidik anak adalah ingin perkataannya selalu didengar oleh anak, tetapi tidak mau mendengarkan anak. Padahal, jika orang tua mau lebih banyak mendengarkan anak, maka kepercayaan anak kepada orang tua akan terbangun dengan sendirinya. Ketika anak memercayai orang tuanya, ia tentu tidak segan untuk menceritakan setiap masalahnya kepada orang tua.
Kebebasan bukan berarti membiarkan anak pulang lewat tengah malam atau pergi ke mana pun semaunya. Tanamkan sejak dini prinsip kebebasan yang bertanggung jawab. Misalnya, orang tua membolehkan anak untuk melakukan hobi apapun, asalkan tetap positif. Selalu ada konsekuensi untuk setiap pelanggaran yang dibuat anak. Ketika ia pulang lewat dari jam malam yang Anda tetapkan, Anda harus bertanggung jawab untuk memberinya hukuman yang layak dan tanpa kekerasan. Dengan tindakan ini, anak akan lebih bertanggung jawab atas semua perbuatannya.
Selama ini, masih banyak orang tua yang mengganggap seks adalah hal yang tabu untuk diperbincangkan dengan anak. Padahal, peran keluarga dibutuhkan untuk mengenalkan pengetahuan seputar seks untuk remaja. Anda harus memberi pengetahuan bahwa seks di luar nikah dan penggunaan obat-obatan adalah hal yang tidak baik. Lebih baik anak Anda tahu mengenai pendidikan seks dan bahaya narkotika dari orang tua dibanding mereka mengetahuinya dari orang lain.
Tak dapat dipungkiri bahwa waktu berbincang-bincang dengan anak bisa memengaruhi karakter anak, terutama di usia remaja. Anda bisa memulai pembicaraan dengan menanyakan tentang kegiatannya hari ini. Hindari bertanya seperti menginterogasi. Bertanyalah dengan santai seperti layaknya seorang “teman” bagi anak Anda sambil menikmati secangkir teh hangat yang menenangkan.
Beberapa orang tua ingin anakya lebih baik dengan membandingkannya dengan anak orang lain. Misalnya, “Si A lebih pintar” atau “Si B lebih berbakat bermain basket” Hal sejenis ini bisa membuat anak justru merasa minder dan tertekan. Bila Anda ingin anak menjadi lebih baik, beri ia motivasi melalui kata-kata yang positif dan membangun setiap hari. Jangan ragu untuk memberikan pujian jika ia melakukan hal yang baik.
Beberapa orang tua ingin anakya lebih baik dengan membandingkannya dengan anak orang lain. Misalnya, “Si A lebih pintar” atau “Si B lebih berbakat bermain basket” Hal sejenis ini bisa membuat anak justru merasa minder dan tertekan. Bila Anda ingin anak menjadi lebih baik, beri ia motivasi melalui kata-kata yang positif dan membangun setiap hari. Jangan ragu untuk memberikan pujian jika ia melakukan hal yang baik.
Peran keluarga dan orang tua dalam mendidik remaja sangatlah penting. Apabila seorang remaja nyaman tinggal di rumah dan merasa disayangi oleh keluarganya, ia tentu akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan berperilaku baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Sumber:
oneplace.com/ministries/parenting-todays-teens-weekend/read/articles/ten-ways-to-build-a-relationship-with-your-teenager-11834.html
childmind.org/article/10-tips-for-parenting-your-pre-teen/
Diakses pada 24 Okt 2016