Dalam pernikahan, Anda dan pasangan Anda harus menjadi wasit pertengkaran sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak ketiga sehingga Anda perlu menuntaskan aturan dan batasan. Anda berdua dapat mengatur batas-batas yang fleksibel yang sesuai dengan kepribadian individu Anda dan pernikahan Anda. Beberapa hal untuk membantu melakukan hal ini adalah:
Menentukan Batasan Pertengkaran
Mengerti apa yang sesungguhnya sedang terjadi
Berbeda situasi dan argumen, maka berbeda pula strategi yang harus digunakan. Teknik-teknik berikut mungkin dapat bekerja dengan baik, tergantung pada situasi yang Anda hadapi:
- Jika pasangan Anda sedang marah besar, kadang-kadang diam merupakan ide yang baik. Biarkan pikirannya mendingin dan lebih tenang untuk sejenak.
- Jika Anda ingin pasangan Anda melakukan sesuatu, mengatakannya secara langsung sering kali menjadi cara yang terbaik.
- Jika argumen Anda adalah bagian dari pola pertengkaran yang hanya akan memperburuk keadaan, pertimbangkan pilihan untuk mencari bantuan profesional.
Tetaplah pada topik
Tetaplah berkonsentrasi untuk mendapatkan apa yang Anda ingin capai dan mengkomunikasikan tujuan Anda. Pasangan Anda mungkin akan menanggapi kebutuhan Anda, jika ia tidak merasa sedang diserang.
Mencari cara untuk kompromi
Dalam pernikahan yang berhasil, kedua pasangan harus mampu berkompromi dan bernegosiasi. Kadang-kadang, Anda berdua bisa menemukan jalan tengah. Anda akan sadar kalau ada yang harus dipertaruhkan saat salah satu pihak tunduk kepada pihak yang kebutuhannya lebih kuat.
Mendapatkan hasil yang disetujui bersama
Suami dan istri yang berkomitmen satu sama lain, memahami bahwa pasangan tidak benar-benar menang jika yang lain berjalan pergi seperti pecundang. Anda berdua harus dapat hidup dengan hasil perselisihan Anda atau seseorang akan berakhir merasa marah dan kesal.