Pasangan Sering Mengungkit Kesalahan? Begini Tips Menghadapinya

Pernahkah kamu beradu mulut dengan pasangan karena ia mengungkit kesalahan lamamu tanpa alasan yang jelas? Mungkinkah artinya pasanganmu adalah orang pendendam? Rasa dendam atau sulit memaafkan bukanlah satu-satunya penyebab pasangan suka mengungkit masalah lama atau kesalahan yang pernah kamu lakukan. Jika hal ini sering terjadi, konflik pun lebih sering terjadi dan hubunganmu bisa jadi tidak harmonis lagi. Ketahui dahulu penyebab pasangan suka mengungkit kembali masalah yang telah lalu supaya hubungan kalian kembali hangat.
 

 

Penyebab Pasangan Suka Mengungkit Kesalahan Lama


Mengapa kamu perlu mengetahui sebab di balik kebiasaan pasangan yang suka mengungkit masa lalu? Karena kemungkinan besar ada hal lain yang menjadi inti dari sumber konflik kalian. Berikut beberapa kemungkinan yang bisa menjadi latar belakang sikap pasanganmu:
 

1. Belum memaafkan kejadian yang dulu

Pernahkah kamu merasa pasangan tidak sungguh-sungguh memberimu maaf ketika kamu berbuat salah? Bisa saja ia terlihat baik-baik saja pada saat itu. Namun, ketika ada kejadian yang memancing emosinya, ia jadi mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah kamu buat, padahal kamu pikir ia telah memaafkanmu sejak dulu.
 
Cara mengatasinya:
Ajak pasangan berbicara dan fokus pada alasan ia belum bisa terlepas dari konflik yang sudah lalu. Hindari sikap defensif dan coba melihat dari perspektifnya. Pastikan kalian sama-sama berkepala dingin ketika sedang mengobrol.
 

2. Kalian tidak serius menyelesaikan konflik

Konflik yang menggantung tanpa penyelesaian sangat berpotensi untuk terungkit lagi di masa depan. Banyak tawa dan momen bersenang-senang bukanlah indikasi jika pasangan tidak memiliki intrik yang mengakar.
 
Cara mengatasinya:
Kuncinya kembali lagi pada berbicara dari hati ke hati dengan kepala dingin. Bicarakan sekarang daripada tidak sama sekali agar konflik yang sama tidak kembali terulang. Di saat seperti ini kamu dan pasangan butuh waktu berdua saja untuk membicarakannya. Ajak pasangan duduk santai sambil menikmati secangkir minuman teh [insert link here] SariWangi dan bicarakan  dengan tenang.  
 

3. Kamu terus mengulangi kesalahan

Bisa saja kamu menjadi penyebab yang membuatnya terus membahas kesalahan lama. Ketika kamu berbuat salah kepada pasanganmu, kamu tidak benar-benar menyesalinya sehingga kerap terulang.
 
Cara mengatasinya:
Saatnya kamu berintropeksi. Ketika sudah yakin bahwa kamu ingin menjadi lebih baik, sampaikan kepada pasangan agar ia pun tidak menyimpan perasaan negatif kepadamu.
 

4. Sedang terbebani oleh masalah lain

Mungkin pasangan sedang tertimpa masalah di pekerjaan, hubungan dengan sahabatnya, atau di dalam keluarga besarnya. Ketika pikirannya sedang kalut, emosi pun jadi lebih mudah terpancing, termasuk mempermasalahkan konflik yang telah berlalu.
 
Cara mengatasinya:
Bersikap peka terhadap keadaan pasanganmu dan jangan masukan ke dalam hati atas emosi yang ia luapkan kepadamu tanpa sengaja. Coba suguhkan  SariWangi hangat untuk membantu menenangkan pikirannya. Ketika suasana sudah kondusif, saatnya kamu menjadi pendengar yang baik dengan mengajaknya untuk menumpahkan uneg-unegnya.
 

5. Ada pihak ketiga yang memanas-manasi

Jika kebiasaan mengungkit kesalahan disertai dengan perubahan sikapnya, waspadai ada pihak di luar rumah tangga kalian yang memanas-manasi. Bisa jadi pihak ketiga ini adalah seseorang yang cukup berpengaruh di dalam hidup pasangamu sehingga mudah baginya untuk terhasut.
 
Cara mengatasinya:
Ketahui dengan siapa saja pasanganmu rutin berkomunikasi. Hindari sikap langsung menuduh, melainkan coba ajak pasanganmu melakukan aktivitas berdua yang menyenangkan sehingga ia bisa fokus kepadamu dahulu dan menjauh sejenak dari pengaruh dari luar. 
 

Kiat mencegah pasangan mengungkit kesalahan

 
 

Mendengarkan pasangan selalu mengungkit kesalahan lama bisa sangat mengesalkan. Bagi yang sudah mengalami hal ini maupun yang belum, berikut tiga tips agar pasanganmu tidak menjadi orang yang suka membuka aib lamamu.
 
1.  Kebiasaan untuk menjalin komunikasi terbuka bersama pasangan. Tidak perlu menyediakan waktu khusus. Melalui obrolan santai dengan secangkir SariWangi ditemani kue jajanan pasar di sore hari, kamu dan pasangan bisa saling berbagi isi hati.
 
2. Usahakan untuk selalu mencari jalan keluar dari konflik yang dihadapi. Baik kamu dan pasangan, jangan ada yang enggan untuk menyampaikan jika masih ada uneg-uneg yang mengganjal. Jika merasa menemui jalan buntu, jangan sungkan untuk meminta saran dari pihak ketiga yang dipercayai, seperti kerabat dekat atau ahli profesional.
 
3. Rajin intropeksi diri akan membuatmu lebih sadar sikap dan perkataan. Dengan begitu, pasangan tidak akan mudah tersinggung dengan apa yang kamu sampaikan. Tentunya hal ini membutuhkan waktu, namun yang paling penting adalah kamu ada niat dan usaha untuk memperbaiki diri.
 
Menanamkan kebiasaan berkomunikasi secara terbuka, baik kepada diri sendiri maupun pasangan, merupakan kuncinya. Jadi dibanding mengungkit kesalahan, lebih baik komunikasikan solusinya. Tidak ada kata telat, mulailah dari sekarang.