Tukang Ojek yang Mengukir Cerita Cinta Sejati Untukku

sariwangi

Rekomendasi Artikel

  • tehsariwangi
    Mewarnai Kehidupan Pernikahan dengan Persahabatan


    Suami atau istri Anda bukan hanya sekadar pasangan hidup, tetapi juga bisa menjadi sahabat terbaik yang Anda dimiliki. Persahabatan dalam kehidupan berkeluarga adalah salah satu kunci membina pernikahan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan suami dan istri tak ragu-ragu untuk saling berbagi tentang pengalaman maupun hal-hal yang pernah dialami. Contoh sederhananya adalah saat Anda berbagi tentang jenis musik favorit bersama pasangan. Contoh lainnya adalah Anda dan pasangan dapat berbagi tentang cita-cita atau impian hidup masing-masing. Berbagi mulai dari hal kecil hingga besar adalah langkah termudah namun efektif untuk menjalin persahabatan dengan pasangan hidup Anda. Semakin banyak hal-hal yang diketahui dari pasangan hidup Anda, maka jalinan persahabatan pun semakin erat layaknya dua orang sahabat.
     
    Banyak orang yang mengatakan bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Hal ini bisa berlaku juga pada pernikahan Anda, misalnya saat menghadapi perbedaan pendapat. Namun, hal ini bukanlah hal yang mustahil untuk diperbaiki. Menurut sebuah penelitian, saat ada satu masalah yang melanda hubungan pernikahan, dianjurkan untuk memperbaikinya dengan memberikan 8 hingga 20 interaksi positif. Anda dapat memuji kelebihannya atau kebaikannya dalam melakukan sesuatu. Bahkan, Anda pun dapat menuliskan ucapan terima kasih atas pengertian pasangan pada secarik kertas yang disematkan di dalam dompet atau tas kerjanya. Agar persahabatan semakin erat terjalin, ada baiknya untuk menyempatkan waktu berdua keluar rumah misalnya dengan makan malam. Dalam momen ini, suami dan istri dapat saling bertukar hadiah walaupun bukan di hari ulang tahun. Selain itu, tunjukkan pula melalui kata-kata secara langsung bahwa betapa bersyukurnya Anda memiliki pasangan seperti suami atau istri Anda.
     
    Mewarnai pernikahan Anda dengan persahabatan dan sikap saling berbagi dapat meningkatkan ikatan batin satu sama lain. Jadikan ia orang yang paling Anda percaya, baik saat senang maupun sedih. Keakraban suami istri juga tentu akan membuat anak-anak Anda bahagia sehingga kehidupan pernikahan Anda akan semakin terasa indah setiap harinya. Mari jalin persahabatan bersama pasangan hidup mulai detik ini juga.
     
    Sumber:
    http://foreverfamilies.byu.edu/Article.aspx?a=58
    http://www.jfoutreach.org/archives/archives/friendshipinmarriage.pdf
     

  • tehsariwangi
    Cerita Pendek: Anak Kecil dan Penjual Tahu

    “Bu, Amir berangkat ke sekolah dulu ya!” pamit seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang sudah mengenakan seragam SD yang terlihat usang. Bu Bagio, Ibunda Amir, menjawab, ”Iya, Mir. Hati-hati di jalan. Ini uang sakumu, Nak.” Amir menerima uang saku sebesar seribu rupiah dari ibunya. Di zaman yang serba mahal ini, uang seribu rupiah bisa digunakan untuk membeli apa? Es teh di warteg saja harganya sudah tiga ribu.
     
    Namun, Amir adalah anak yang baik dan sangat pengertian. Ia tetap menerima uang itu. Dengan uang seribu rupiah, Amir bisa membeli krupuk atau sebuah gorengan di kantin. Kadang-kadang si pemilik kantin kasihan melihat Amir dan memberinya gorengan atau kacang sebagai bonus.
     
    Walaupun hidupnya susah, Amir selalu terlihat riang dan ceria. Seperti pagi itu, ia berangkat ke sekolah dengan langkah yang riang. Ia selalu menyapa para tetangga dengan santun. Sekitar 100 meter dari sekolahnya, ia melihat seorang bapak tua yang menuntun sepedanya. Sepeda bapak itu berisi wadah yang berisi tahu. Nampaknya, ban sepeda bapak itu kempis. “Pak, ada yang bisa kubantu?” tanya Amir ketika menghampiri bapak itu. “Ini, Nak. Ban saya kempis. Jualan saya belum laku, saya tidak punya uang untuk mengisi angin di tempat tambal ban,” jawab si bapak.
     
    Amir langsung menawarkan bantuannya untuk menuntun sepeda itu ke tukang tambal ban di dekat sekolahnya. Kebetulan pemilik tambal ban itu sudah kenal dengan Amir. Ia bahkan mau mengisi angin ban sepeda penjual tahu itu secara cuma-cuma.
     
    Penjual tahu yang bernama Pak Imron itu mengucapkan terima kasih berkali-kali. Amir senang Pak Imron bisa kembali menggunakan sepeda itu untuk berdagang.
     
    Keesokan harinya, Pak Imron sengaja menunggu Amir di depan gerbang sekolah. Ketika Amir datang, Pak Imron memberikan beberapa buku cerita pendek anak yang sudah usang. “Hanya ini yang bisa saya berikan, Nak. Ini punya cucu saya. Ia meninggal karena sakit berapa tahun yang lalu,” Pak Imron menjelaskan. Amir menerima buku itu dan mengucapkan terima kasih. Amir memang gemar membaca, tapi ia tidak suka membaca cerita pendek untuk anak-anak. Ia lebih suka membaca buku tentang pengetahuan alam atau teknologi.
     
    Dua hari setelah Amir menerima buku cerita dari Pak Imron, gurunya mengumumkan bahwa esok semua murid harus membawa sebuah buku cerita pendek khusus anak-anak. Teman-teman Amir tidak mempermasalahkan tugas itu. Bagi mereka yang tidak punya, mereka dapat meminta orang tuanya untuk membelikan buku cerita tersebut. Di saat Amir kebingungan, tiba-tiba ia teringat dengan buku cerita yang diberikan oleh Pak Imron.
     
    Sesampainya di rumah, ia menemukan buku cerita dari Pak Imron itu di bawah tempat tidurnya. Amir langsung menceritakan kejadian ini pada ibunya. Mulai dari pertemuannya dengan Pak Imron, hadiah kecil dari penjual tahu yang tua itu, sampai tugas dari gurunya.
     
    Bu Bagio pun menjawab, “Tidak ada yang serba kebetulan, Mir. Semua sudah diatur oleh Allah, Nak. Barang siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Buku yang tampaknya tidak berharga bagimu, kini menjadi sangat berharga untukmu, bukan?”
     
    Dari cerita pendek anak kecil dan penjual tahu ini kita belajar mengenai dua hal. Pertama, benih kebaikan yang kita tanam, tentu akan menumbuhkan buah-buah yang baik pula. Kedua, tidak ada hal yang kebetulan di dunia ini karena semua sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa. Buku yang tadinya nampak tidak berharga bagi Amir akhirnya menjadi hal yang sangat penting bagi anak itu.