Inspirasi Tradisi untuk Memperkuat Ikatan Antar Anggota Keluarga

tehsariwangi

Rekomendasi Artikel

  • tehsariwangi
    Mengajarkan Anak Tentang Keterbukaan Dalam Keluarga

    Dewasa ini, kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak memang sedang marak terjadi. Bahkan, tidak sedikit anak yang mengadu kepada orang tuanya setelah mendapat perlakuan buruk dari orang lain. Anak lebih memilih menyimpan kepahitannya sendiri. Kondisi seperti ini tentu tidak baik bagi psikologis anak. Bagaimana cara untuk membuat anak lebih terbuka kepada keluarga, terutama pada orang tua? Orang tua harus membangun komunikasi efektif dengan buah hatinya.
     
    Kunci untuk membangun rumah tangga bahagia adalah komunikasi efektif dan keterbukaan satu sama lain. Mengapa keterbukaan itu penting di dalam keluarga? Karena dengan lebih terbuka satu sama lain, maka Anda sekeluarga dapat memberi bantuan untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi oleh anggota keluarga lainnya. Bukankah semua masalah akan terasa lebih ringan jika ditanggung bersama-sama?
     
    Sayangnya, masih banyak anak yang tidak mampu untuk terbuka kepada orang tuanya. Ada berbagai penyebab anak tidak kunjung terbuka dengan orang tuanya, misalnya mereka takut orang tua marah, merasa malu, atau bahkan merasa tidak perlu memberitahu orang tuanya. Jika sudah seperti ini, maka hubungan antara orang tua dan anak menjadi renggang. Bahkan, psikologis anak jadi semakin terganggu apabila ia memiliki masalah yang berat tetapi tidak berani terbuka kepada orang tuanya.
     
    Berawal dari komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak, maka secara perlahan anak akan lebih mampu terbuka kepada orang tuanya. Jika Anda merasa bingung untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak agar ia dapat lebih terbuka kepada Anda, ikuti beberapa tips berikut ini.
     
    Buat Anak Merasa Nyaman
    Jangankan anak-anak, orang dewasa saja hanya mampu mengutarakan isi hatinya kepada orang lain jika mereka merasa nyaman dengan orang tersebut. Oleh karena itu, orang tua harus membuat anak-anaknya merasa nyaman dalam bercerita dan berani bicara dengan orang tuanya. Misalnya, bicarakan saja hal-hal yang disukai anak dan tunjukkan rasa ketertarikan Anda. Selain itu, ajak anak untuk melakukan aktivitas yang ia sukai dan selingi dengan obrolan ringan.
     
    Luangkan Waktu Untuk Ngobrol Sekeluarga
    Tanpa Anda sadari, mungkin setiap anggota keluarga sudah memiliki kesibukan masing-masing sehingga waktu berkumpul bersama keluarga jadi semakin jarang. Padahal, acara kumpul keluarga ini bisa mendorong anak untuk lebih terbuka kepada saudara dan orang tuanya. Cobalah untuk meluangkan waktu 15 menit sehari untuk berkumpul dan bercerita bersama keluarga ditemani dengan sajian Teh SariWangi yang akan menambah kehangatan dalam keluarga dalam bertukar cerita. Momen seperti ini dapat Anda manfaatkan untuk sharing antar anggota keluarga tentang kegiatan sehari-hari sampai masalah pribadi.
     
    Menasihati Tanpa Terkesan Menceramahi
    Salah satu penyebab anak tidak terbuka kepada orang tuanya adalah takut dinasihati, diceramahi, dan dimarahi. Akan tetapi, ada trik agar Anda bisa menasihati anak tanpa terkesan seperti menceramahi misalnya, “Ibu punya beberapa ide untuk mencari jalan keluar dari masalahmu, mau dengar?” Kemudian, jangan lupa untuk menanyakan pendapat anak mengenai saran Anda.
     
    Berikan Konsekuensi Untuk Setiap Kebohongan
    Anak Anda tidak terbuka dan cenderung sering berbohong? Jangan sepelekan masalah ini karena kebohongan dapat berdampak serius pada masa depan anak. Jadi, berikan hukuman yang edukatif untuk setiap kebohongannya. Hukuman yang edukatif bisa berupa minta maaf kepada orang yang dibohongi, menugaskan anak untuk membantu orang tuanya, dan mengurangi waktu bermain. Dengan demikian, anak akan berpikir dua kali ketika hendak berbohong dan akan lebih terbuka kepada orang tuanya.
     
    Awal untuk membangun sebuah rumah tangga bahagia adalah keterbukaan antara setiap anggota keluarga, terutama anak pada orang tua. Untuk itu, perbanyak momen kebersamaan keluarga sambil menikmati kenikmatan Teh SariWangi untuk membuat anak-anak Anda merasa nyaman untuk terbuka kepada Anda. Wujudkan rumah tangga bahagia dengan membangun komunikasi efektif dengan buah hati Anda bersama kehangatan Teh SariWangi yang senantiasa mendukung keharmonisan keluarga melalui komunikasi yang efektif untuk berani bicara dan saling berbagi cerita dalam keluarga.
     
    Sumber:
    1health.id/id/article/category/ibu-dan-anak/keterbukaan-anak-dengan-orang-tua-bisa-lindungi-dari-kejahatan-lingkungan.html
    parenting.co.id/usia-sekolah/agar+anak+lebih+terbuka+pada+orangtua
    tribunnews.com/lifestyle/2014/10/14/mendidik-anak-agar-terbiasa-jujur-dan-berterus-terang
    vemale.com/relationship/keluarga/96191-pentingnya-mengajarkan-keterbukaan-pada-anak-sejak-dini.html
    Diakses pada: 4 Jul 2017

  • tehsariwangi
    15 Menit Sehari untuk Permainan Malam Bersama Keluarga

    Meluangkan waktu sebanyak 15 menit sehari  untuk berkumpul sekeluarga efektif dapat membuat hubungan keluarga menjadi lebih hangat dan akrab. Namun, dalam waktu 15 menit tersebut seringkali Anda dan keluarga merasa bosan jika harus duduk sambil berbincang-bincang saja. Sesekali Anda perlu membuat inovasi baru untuk memanfaatkan waktu 15 menit sehari tersebut agar ritual kumpul keluarga tidak menjadi suatu hal yang membosankan.

    Permainan malam bersama keluarga adalah salah satu ide yang menarik untuk mengisi waktu berkumpul dengan keluarga. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk refreshing setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Setelah makan malam, ajaklah seluruh anggota keluarga untuk berkumpul dan memainkan permainan malam. Berikut adalah langkah-langkah untuk merencanakan permainan malam bersama keluarga:

  • tehsariwangi
    Yuk, Ngeteh dan Nonton TV Bersama Keluarga!

    Siapa sangka, minum secangkir teh sambil menonton TV bersama keluarga memberikan banyak manfaat, lho. Faktanya, manfaat dari nonton TV bersama keluarga bukan hanya sekadar untuk menjalin keakraban antar anggota keluarga saja. Ada banyak manfaat lain yang bisa diperoleh dari kegiatan sederhana ini.

    Sebelum membahas manfaat menonton TV bersama keluarga, jangan lupa untuk membuat resep minuman sehat untuk dinikmati sambil menonton acara TV favorit Anda dan keluarga. Salah satu resep minuman sehat yang bisa Anda coba adalah aneka teh hangat SariWangi. Minuman hangat ini sangat cocok dinikmati sambil menonton TV pada malam hari, terutama saat sedang musim hujan seperti saat ini.

    Selama ini, sebagian orang tua kerap kali melarang buah hatinya untuk menonton televisi. Ada banyak alasan mengapa para orang tua melakukan hal tersebut, mulai dari waktu belajar yang berkurang hingga acara televisi yang kurang edukatif. Padahal, tidak selamanya menonton TV memberikan dampak buruk bagi anak-anak. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, mendampingi anak-anak Anda saat mereka menonton TV adalah solusinya. Kegiatan ini bisa sekaligus menjadi quality time bersama keluarga.

    Berikut adalah beberapa manfaat positif dari kegiatan menonton TV bersama keluarga: