Pengetahuan seksual sejak dini sangat penting untuk mencegah anak kita mengalami pelecehan seksual. Sayangnya, proses komunikasi antara orang tua dan anak seringkali terhambat bilamana masuk ke dalam topik yang membahas seputar seks. Apakah Anda termasuk salah satu orang tua yang merasa canggung atau kesulitan saat membahas pubertas bersama anak Anda? Secangkir teh hitam SariWangi mungkin dapat menambah kehangatan dalam membahas soal pubertas dengan anak. Yuk, ikuti panduan berikut ini agar proses komunikasi antara anak dan Anda jadi lebih lancar!
1. Pilih Waktu Yang Tepat
Kapan orang tua harus memberikan pendidikan seks dan pengetahuan soal pubertas kepada buah hatinya? Pada umumnya, anak perempuan memasuki masa puber di usia 12 – 14 tahun. Pada usia ini anak perempuan kebanyakan mendapatkan periode menstruasi yang pertama. Anak-anak pria memasuki masa puber lebih cepat, yaitu di usia 10 – 11 tahun. Mulailah untuk memberi pengetahuan soal seks dan puber sebelum mereka memasuki pubertas agar mereka pun tidak kaget mengetahui perubahan dalam dirinya.
2. Bicarakan Mengenai Perubahan Bentuk Tubuh
Sebelum anak-anak mengalami perubahan bentuk tubuh, sebaiknya Anda memberitahukan bahwa ketika memasuki masa pubertas anak-anak akan mengalami perubahan bentuk tubuh. Misalnya, anak perempuan mulai memiliki bulu-bulu halus di beberapa tempat di tubuhnya, dada mulai tumbuh, dan mengalami menstruasi setiap bulan. Anak lelaki akan memasuki masa pubertas kala ia mengalami mimpi basah, perubahan suara, dan leher ditumbuhi jakun. Tidak perlu canggung membicarakan hal ini karena perubahan bentuk tubuh di masa pubertas sudah umum terjadi.
3. Kenalkan Sistem Reproduksi dan Seks
Pembicaraan sistem reproduksi dan seks ini adalah hal yang sering membuat orang tua menjadi canggung. Padahal, inilah bagian terpenting yang harus diketahui si kecil. Untuk menjelaskan tentang sistem reproduksi, Anda bisa menggunakan bantuan gambar-gambar agar mudah dimengerti oleh anak. Setelah anak memahami tentang reproduksi, ajak anak untuk membahas tentang seks. Pendidikan seks ini juga penting untuk menghindari anak dari risiko pelecehan seksual yang sedang marak terjadi.
4. Jawab Dengan Jujur Setiap Pertanyaan Anak
Anak-anak selalu diliputi oleh rasa ingin tahu. Anda tentu harus siap ketika anak bertanya pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat Anda bingung menjelaskannya, misalnya pertanyaan tentang bagaimana dia bisa terbuat dan lahir. Pertanyaan ini pasti atau mungkin sudah ditanyakan oleh putra-putri Anda. Jika Anda ingin membicarakan soal pubertas dan pendidikan seksual kepada anak, maka jawablah dengan jujur setiap pertanyaannya.
Pembicaraan mengenai pubertas dan pendidikan seks kepada anak akan terasa santai bila Anda menikmatinya dengan secangkir teh celup dari SariWangi. Teh hitam akan membuat perasaan Anda lebih tenang dalam menjawab semua pertanyaan dari si kecil. Tidak perlu canggung atau enggan membicarakan pubertas. Pasalnya, akan lebih baik jika anak tahu soal pubertas dari orang tuanya daripada ia harus mengetahui hal ini dari orang lain?
Sumber:
kidshealth.org/en/parents/talk-about-puberty.html
kidshealth.org/en/parents/talk-girls.html
parenting.com/child/health/9-things-to-teach-your-son-about-his-body
parenting.co.id/usia-sekolah/kapan+bicara+soal+seks+pada+anak%3F
lifestyle.okezone.com/read/2017/03/01/196/1631469/canggung-bicara-soal-pubertas-dengan-anak-ini-panduannya
Diakses pada: 28 Agustus 2017