4 Manfaat Penting Berbuka Bersama Keluarga

tehsariwangi

Rekomendasi Artikel

  • tehsariwangi
    Efektif Membangun Komunikasi Positif Dengan Anak

    Sebagai orang tua, pernahkah Anda merasa kesulitan dalam membangun komunikasi dengan buah hati Anda? Kesulitan berkomunikasi dengan anak bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kesibukan orang tua dan anak itu sendiri. Padahal, komunikasi yang baik dapat memperkuat peran keluarga dalam membentuk karakter dan mengarahkan masa depan anak.
     
    Arti keluarga bagi anak-anak bukan sekedar sekumpulan orang-orang terdekat yang tinggal dalam satu rumah saja. Akan tetapi, anak-anak harus memahami arti keluarga sebagai tempat untuk berkomunikasi mengenai hal apa pun. Sayangnya, banyak orang tua yang kesulitan untuk membuat buah hatinya mampu berbagi hal apa pun kepadanya. Akibatnya, anak-anak jadi kurang nyaman untuk menyampaikan pendapat, masalah, atau hal apa pun kepada orang tuanya.
     
    Mengingat peran keluarga bagi anak sangat penting, maka para orang tua harus mulai membangun komunikasi positif dengan anak. Melalui beberapa tips berikut ini, para orang tua dapat lebih mudah berkomunikasi dengan anak sehingga mereka pun jadi lebih terbuka kepada orang tuanya.
     
    Hindari Perkataan yang Bersifat Melarang
    Tanpa Anda sadari, mungkin Anda sering mengucapkan kata “Jangan!” terhadap anak. Padahal, perintah larangan ini bisa membuat anak menjadi salah paham dan cenderung menilai orang tuanya sebagai pengekang atau kolot. Jika sudah seperti ini, anak-anak jadi malas untuk bercerita apa pun kepada orang tuanya karena takut dilarang. Dibandingkan menggunakan larangan, cobalah mengganti dengan ungkapan yang lebih baik. Misalnya, ganti kalimat, “Jangan pulang larut malam!” dengan kalimat, “Sebaiknya kamu pulang lebih sore agar lebih aman di jalan.”
     
    Dengarkan Anak Bicara
    Kebanyakan orang tua enggan menyempatkan waktu untuk mendengarkan anak berbicara. Ada juga beberapa orang tua yang mendengarkan anak curhat sambil bekerja. Fokuslah sejenak pada saat anak berbicara, buat anak mengerti bahwa arti keluarga adalah tempat ia mencurahkan segala perasaannya. Apabila Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka, maka akan terbangun komunikasi yang positif dengan anak.
     
    Hindari Mencela dan Menghakimi
    Ketika anak menceritakan sesuatu hal dan Anda mendapati bahwa ia bersalah, maka Anda tidak perlu mencela atau menghakimi mereka. Percayalah, tindakan tersebut hanya akan membuat anak malas untuk bercerita kepada Anda di kemudian hari. Jika ingin memberitahukan bahwa anak Anda salah, gunakan kalimat yang lebih baik, seperti “Seharusnya kamu..” atau “Yang sudah terjadi biarlah terjadi, tapi di kemudian hari sebaiknya kamu..”
     
    Tidak Membandingkan Anak Dengan Temannya
    Pernahkah Anda membandingkan buah hati Anda dengan anak orang lain dalam hal prestasi, penampilan, sikap, dan yang lainnya? Tindakan seperti itu dapat mengurangi rasa percaya diri anak dan membuat ia enggan berbicara banyak kepada orang tuanya karena takut dibandingkan-bandingkan dengan anak lain. Dari pada membandingkan buah hati dengan anak lain, buat Anda sebagai contoh, “Dulu waktu Ibu masih seusiamu, Ibu senang sekali ketika jadi juara kelas.”
     
    Lebih Banyak Quality Time
    Quality time antara anak dan orang tua itu penting, lho! Dari seringnya melakukan quality time bersama, Anda dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak Anda. Jangan lewatkan berbagai momen bersama anak di rumah di luar kesibukan Anda. Ajak Anda bercerita sambil bertukar pikiran atas berbagai hal sambil menikmati kehangatan sajian Teh SariWangi. Buat anak Anda merasa nyaman dalam menyampaikan berbagai hal pada Anda. Lama kelamaan, anak yang terbiasa tertutup akan menjadi lebih terbuka dan berani bicara pada Anda.
     
    Peran keluarga bagi anak seharusnya merupakan tempat ia berbagi masalah, pendapat, atau pengalaman hidupnya. Untuk mendukung peran keluarga tersebut, baik orang tua dan anak harus memiliki komunikasi yang positif. Selain itu, komunikasi yang baik akan membantu orang tua memantau anak agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.
     
    Sumber:
    parenting.co.id/dunia-mama/ciptakan+gaya+komunikasi+positif+dengan+anak
    pendidikan.klikpositif.com/baca/9659/membangun-komunikasi-positif-pada-anak
    klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/
    Diakses pada: 4 Jul 2017

  • tehsariwangi
    15 Menit Sehari untuk Permainan Malam Bersama Keluarga

    Meluangkan waktu sebanyak 15 menit sehari  untuk berkumpul sekeluarga efektif dapat membuat hubungan keluarga menjadi lebih hangat dan akrab. Namun, dalam waktu 15 menit tersebut seringkali Anda dan keluarga merasa bosan jika harus duduk sambil berbincang-bincang saja. Sesekali Anda perlu membuat inovasi baru untuk memanfaatkan waktu 15 menit sehari tersebut agar ritual kumpul keluarga tidak menjadi suatu hal yang membosankan.

    Permainan malam bersama keluarga adalah salah satu ide yang menarik untuk mengisi waktu berkumpul dengan keluarga. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk refreshing setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Setelah makan malam, ajaklah seluruh anggota keluarga untuk berkumpul dan memainkan permainan malam. Berikut adalah langkah-langkah untuk merencanakan permainan malam bersama keluarga:

  • tehsariwangi
    4 Tips Mengatasi Anak yang Susah Makan

    Salah satu masalah antara ibu dan anak yang sering terjadi adalah ketika si anak susah makan. Ibu menjadi kebingungan dan cenderung menuruti apa saja yang diinginkan anak agar ia mau makan. Lantas, bagaimana jika anak Anda meminta junk food? Apakah Anda tetap akan menurutinya?

    Sebagai orang tua, Anda tidak perlu memarahi atau mengancam si kecil bila ia tidak mau makan. Bukankah fungsi keluarga adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada anak? Jika Anda memaksa atau mengancam karena ia susah makan, anak tentu akan merasa tidak aman berada di dalam keluarganya sendiri.

    Menuruti keinginan anak terus menerus juga tidak baik. Si kecil akan menjadi manja dan menuntut bahwa keinginannya harus terpenuhi. Lebih baik, cobalah tips mengatasi anak yang susah makan berikut untuk memecahkan “masalah” yang kerap terjadi antara ibu dan anak pada saat jam makan tiba: