4 Kebutuhan Emosional Anak dalam Mengemukakan Pendapat & Berkespresi

tehsariwangi

Rekomendasi Artikel

  • tehsariwangi
    Komunikasi Keluarga: Belajar Menerima Perbedaan

    Dalam keluarga tentu terdapat banyak perbedaan dari setiap anggota keluarga. Mulai dari hal sederhana, seperti makanan favorit, sampai dengan hal besar untuk mengambil sebuah keputusan dalam komunikasi keluarga. Perbedaan pendapat seringkali menjadi hambatan dalam sebuah keluarga. Takut untuk mengemukakan pendapat di dalam keluarga juga bukanlah sebuah hal yang baik untuk membentuk keluarga yang harmonis. Saatnya untuk berani bicara dalam mengemukakan pendapat. Tidak perlu takut dengan perbedaan karena hal tersebut bukanlah penghalang untuk memiliki kebebasan berpendapat.
     
    Apa pentingnya berani bicara dalam komunikasi keluarga untuk menyatakan pendapat yang mungkin berbeda dengan anggota keluarga lain? Tentu saja ada rasa lega dan dihargai karena sudah mengemukakan pendapat dan didengarkan. Selain itu, berpendapat juga merupakan kunci untuk membuat keluarga Anda jadi lebih harmonis. Alangkah lebih baik jika dalam satu keluarga kita saling terlibat untuk membuat suatu keputusan.
     
    Jika selama ini Anda masih merasa sulit untuk menerima perbedaan anggota keluarga lainnya, ini adalah saat yang tepat untuk mulai belajar menerima perbedaan dalam keluarga. Lakukan beberapa cara berikut ini agar Anda lebih mudah menghargai pendapat pasangan, anak, saudara, atau orang tua.

    Baca juga artikel lainnya : Hambatan Komunikasi Dalam Keluarga

  • tehsariwangi
    Efektif Membangun Komunikasi Positif Dengan Anak

    Sebagai orang tua, pernahkah Anda merasa kesulitan dalam membangun komunikasi dengan buah hati Anda? Kesulitan berkomunikasi dengan anak bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kesibukan orang tua dan anak itu sendiri. Padahal, komunikasi yang baik dapat memperkuat peran keluarga dalam membentuk karakter dan mengarahkan masa depan anak.
     
    Arti keluarga bagi anak-anak bukan sekedar sekumpulan orang-orang terdekat yang tinggal dalam satu rumah saja. Akan tetapi, anak-anak harus memahami arti keluarga sebagai tempat untuk berkomunikasi mengenai hal apa pun. Sayangnya, banyak orang tua yang kesulitan untuk membuat buah hatinya mampu berbagi hal apa pun kepadanya. Akibatnya, anak-anak jadi kurang nyaman untuk menyampaikan pendapat, masalah, atau hal apa pun kepada orang tuanya.
     
    Mengingat peran keluarga bagi anak sangat penting, maka para orang tua harus mulai membangun komunikasi positif dengan anak. Melalui beberapa tips berikut ini, para orang tua dapat lebih mudah berkomunikasi dengan anak sehingga mereka pun jadi lebih terbuka kepada orang tuanya.
     
    Hindari Perkataan yang Bersifat Melarang
    Tanpa Anda sadari, mungkin Anda sering mengucapkan kata “Jangan!” terhadap anak. Padahal, perintah larangan ini bisa membuat anak menjadi salah paham dan cenderung menilai orang tuanya sebagai pengekang atau kolot. Jika sudah seperti ini, anak-anak jadi malas untuk bercerita apa pun kepada orang tuanya karena takut dilarang. Dibandingkan menggunakan larangan, cobalah mengganti dengan ungkapan yang lebih baik. Misalnya, ganti kalimat, “Jangan pulang larut malam!” dengan kalimat, “Sebaiknya kamu pulang lebih sore agar lebih aman di jalan.”
     
    Dengarkan Anak Bicara
    Kebanyakan orang tua enggan menyempatkan waktu untuk mendengarkan anak berbicara. Ada juga beberapa orang tua yang mendengarkan anak curhat sambil bekerja. Fokuslah sejenak pada saat anak berbicara, buat anak mengerti bahwa arti keluarga adalah tempat ia mencurahkan segala perasaannya. Apabila Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka, maka akan terbangun komunikasi yang positif dengan anak.
     
    Hindari Mencela dan Menghakimi
    Ketika anak menceritakan sesuatu hal dan Anda mendapati bahwa ia bersalah, maka Anda tidak perlu mencela atau menghakimi mereka. Percayalah, tindakan tersebut hanya akan membuat anak malas untuk bercerita kepada Anda di kemudian hari. Jika ingin memberitahukan bahwa anak Anda salah, gunakan kalimat yang lebih baik, seperti “Seharusnya kamu..” atau “Yang sudah terjadi biarlah terjadi, tapi di kemudian hari sebaiknya kamu..”
     
    Tidak Membandingkan Anak Dengan Temannya
    Pernahkah Anda membandingkan buah hati Anda dengan anak orang lain dalam hal prestasi, penampilan, sikap, dan yang lainnya? Tindakan seperti itu dapat mengurangi rasa percaya diri anak dan membuat ia enggan berbicara banyak kepada orang tuanya karena takut dibandingkan-bandingkan dengan anak lain. Dari pada membandingkan buah hati dengan anak lain, buat Anda sebagai contoh, “Dulu waktu Ibu masih seusiamu, Ibu senang sekali ketika jadi juara kelas.”
     
    Lebih Banyak Quality Time
    Quality time antara anak dan orang tua itu penting, lho! Dari seringnya melakukan quality time bersama, Anda dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak Anda. Jangan lewatkan berbagai momen bersama anak di rumah di luar kesibukan Anda. Ajak Anda bercerita sambil bertukar pikiran atas berbagai hal sambil menikmati kehangatan sajian Teh SariWangi. Buat anak Anda merasa nyaman dalam menyampaikan berbagai hal pada Anda. Lama kelamaan, anak yang terbiasa tertutup akan menjadi lebih terbuka dan berani bicara pada Anda.
     
    Peran keluarga bagi anak seharusnya merupakan tempat ia berbagi masalah, pendapat, atau pengalaman hidupnya. Untuk mendukung peran keluarga tersebut, baik orang tua dan anak harus memiliki komunikasi yang positif. Selain itu, komunikasi yang baik akan membantu orang tua memantau anak agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.
     
    Sumber:
    parenting.co.id/dunia-mama/ciptakan+gaya+komunikasi+positif+dengan+anak
    pendidikan.klikpositif.com/baca/9659/membangun-komunikasi-positif-pada-anak
    klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/
    Diakses pada: 4 Jul 2017

  • tehsariwangi
    Tips Komunikasi

    Komunikasi tidak hanya berjalan secara verbal melalui kata-kata, tapi juga secara non verbal melalui bahasa tubuh. Simak 10 tips berikut ini untuk membaca komunikasi non verbal pasangan Anda untuk meningkatkan komunikasi antara Anda dan pasangan dengan efektif: